kesempatan kedua tak selalu salah

Tuesday, November 15, 2011

Ketika seseorang bertanya buat apa ada kesempatan kedua atau mungkin meragukan adanya  kesempatan kedua, aku disini justru sudah merasakan dan mendapatkannya. Ngga semua orang merasakan datangnya kesempatan kedua. Mungkin hanya orang terpilih yang mendapatkannya dan sepertinya aku salah satunya.
Pengalaman ini bukan pengalaman yang selalu aku tunggu bahkan aku ngga pernah memikirkannya sama sekali. Tapi ini terjadi… 

Dalam hidup, semua orang pasti pengen dapet yang terbaik.
Dalam hidup, semua orang pasti butuh jalannya masing-masing buat mendapatkan yang terbaik.
Dalam hidup, semua orang menghadapi masalah untuk  mendapatkan yang terbaik.
Dan dalam hidup juga, semua orang mencari solusi untuk mendapatkan yang terbaik.
Tapi kali ini, jalanku bisa dibilang berbeda dengan yang lainya.

JUJUR…
Aku benci pilihan. Aku benci memilih.

Tapi hidup ini memaksa aku untuk selalu memilih.
Pagi ini aku dihadapkan dua pilihan yang saat itu juga harus aku pilih. Pilihannya adalah memilih yang jauh dari yang aku harapin atau menunggu dan mendapatkan yang aku harapin.  Mereka menunggu jawabanku, mereka mencoba menjelaskan semuanya. Tapi masalahnya bukan memilih atau menunggu. Masalahnya adalah … kalau aku menunggu, aku akan mengecewakan satu malaikat sempurna. Tapi kalau aku memilih pilihan pertama, itu juga sia-sia. Aku diam, hatiku berteriak..

Apa yang harus aku katakan. Situasi ini membuat aku seperti kembali di situasi ketika harus memilih salah satu dari orang tuaku. Aku menangis.. Cuma itu yang awalnya bisa aku lakukan dan sampai akhirnya aku katakan pada  mereka “I choose the second decision.” Mereka bilang aku membuat keputusan yangn benar. BENARKAH?? Sedangkan di dalam hati ini aku bener-bener hancur. Aku meninggalkan ruangan dan disusul my major, aku berhenti tepat di depannya dan membalikkan badanku dan aku memeluknya. Aku membayangkan memeluk malaikat sempurnaku. Tangisku pecah… entah apa yang dipikirkan orang-orang yang melihatku. Aku ngga peduli, aku terus menangis. Ngga tau berapa lama aku menangis di tempat itu seperti gadis kecil yang enggan menghentikan tangisannya karena orang tuanya lupa membelikan permen. Sampai akhirnya aku pulang..

Sepanjang jalan dan sampai di kamarku, aku masih belum bisa berhenti menangis. Aku buka twitter dan mencoba menulis semua yang aku rasakan. Semua orang menanyakan hasilnya. Aku diam ngga ngebales apapun . aku coba kirim sms ke semua teman-temanku untuk mengucapkan terima kasih. Satu yang berbeda yang aku lakukan, aku memanggil madam lewat DM dan beliau menelponku mencoba mengembalikan semangatku dan meyakinkan bahwa apa yang terjadi adalah hal yang wajar dan nantinya bakal ngebuat aku lebih kuat dari orang lain. Intinya -- ngga penting kapan kita selesai tapi yang penting kita berhasil melakukan apa yang seharusnya kita lakukan. Madam dan teman-teman tau gimana proses yang udah aku lewatin, dari penantian, amarah, disumpahin, tangisan dan sampai akhirnya nangis lagi. Mereka mencoba memberikan support dan itu BERHASIL.
 
Sekarang aku punya pemikiran baru.
Aku punya pengalaman yang berbeda dari orang lain. Aku punya cerita yang ngga datar-datar aja. Rumit tapi menggairahkan. 

Kesempatan kedua itu indah dan ngga selalu buruk. Dari kesempatan kedua, aku bisa menciptakan sesuatu yang lebih dari orang lain. Kalau orang lain bisa berhasil hanya dengan satu kesempatan dan sedangkan aku harus melewati dua kali, IT’S OKAY.. aku menikmatinya dan aku tetap mengatakan “aku beruntung mendapatkan kesempatan kedua ini”.

Buat malaikat sempurnaku.. maaf aku belum bisa mengatakannya. Tapi suatu saat nanti, ketika aku sudah bisa memberikanmu yang terbaik, aku akan menjelaskan semuanya.

Untuk semua orang yang sudah masuk menjadi bagian dalam cerita hidupku, terima kasih… tanpa kalian mungkin aku udah berdiri diatas gedung dan menatap keadaan dibawahnya lalu bersiap-siap terbang berharap bisa menjadi spyderman.

dan sekarang aku tau...


1 komentar:

  1. Anonymous said...:

    IT'S OKAY, mari selalu bersyukur. :)